Tata Cara Wudhu

Tata Cara Wudhu
tata cara wudhu
  1. NIAT

Niat dalam hati, berwudhu untuk menghilangkan hadats, karena melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam.

Ibnu Taimiyah Rahimahullaahu Ta’ala  mengatakan :
“Niat dalam seluruh ibadah tempatnya di hati bukan di lisan dan hal ini telah disepakati para ‘ulama kaum muslimin, semisal dalam ibadah thoharoh, sholat, zakat, puasa, haji, membebaskan budak, jihad, dan lain-lain. Seandainya ada seorang yang melafadzkan niat dan hal itu berbeda dengan niat yang ada dalam hatinya maka yang menjadi tolak ukur berpahala atau tidaknya amal adalah niat yang ada dalam hatinya bukan yang ada di lisannya.” (Al Fatawatul Qubro oleh Ibnu Taimiyah, dengan tahqiq Husnain Muhammad Makhluf hal. 87/II, terbitan Darul Ma’rifah, Beirut Lebanon)

  1. MENGUCAPKAN BISMILLAH

Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لاَ وُضُوءَ لَهُ وَلاَ وُضُوءَ لِمَنْ لَمْ يَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى عَلَيْهِ
“Tidak ada sholat bagi orang yang tidak berwudhu, dan tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah Ta’ala (bismillah) ketika hendak berwudhu.” (HR. Ibnu Hibban no. 399, At Tirmidzi no. 26, Abu Dawud no. 101, Al Hakim no. 7000, Ad Daruquthni no. 232)

  1. MEMBASUH KEDUA TELAPAK TANGAN

Dimulai dengan mencuci tangan kanan dari ujung jari sampai pergelangan tangan, termasuk sela-sela jari, dan rangkaian ini dilakukan sebanyak 3x. Kemudian mencuci tangan kiri dari ujung jari sampai pergelangan tangan, termasuk sela-sela jari, dan rangkaian ini juga dilakukan sebanyak 3x.

  1. MEMASUKKAN AIR KE MULUT – BERISTINSYAQ – BERKUMUR – BERISTINTSAR

Tangan kanan menadahkan air, lalu setengah air dimasukkan ke mulut dan setengahnya lagi dimasukkan atau dihirup ke dalam hidung (istinsyaq) dilakukan bersamaan, kemudian air di dalam mulut dikumur-kumur, setelah itu air di dalam hidung dikeluarkan (istintsar) dengan di bantu tangan kanan, dan setelah itu air di dalam mulut juga dikeluarkan. Rangkaian ini dilakukan sebanyak 3x.

Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
إِذَا تَوَضَّأْتَ فَمَضْمِضْ
“Jika engkau hendak wudhu, maka berkumur-kumurlah” (HR. Abu Dawud no. 144)

إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمَنْخِرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ ثُمَّ لْيَنْتَثِرْ
“Jika salah seorang dari kalian hendak berwudhu maka beristinsyaqlah di hidungnya dengan air kemudian beristintsarlah” (HR. Muslim no. 237)

Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rohimahullah mengatakan, “Cara berkumur-kumur, istinsyaq dan istintsar dilakukan bersamaan (satu kali jalan), maka setengah air digunakan untuk berkumur-kumur dan sisanya untuk istinsyaq dan istintsar.” (Ats Tsamrul Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal Kitaab oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rohimahullah hal. 10/I cetakan Ghiroos, Kuwait)

  1. MEMBASUH WAJAH

Laki-laki : Membasuh wajah merata dari bagian atas dahi tempat tumbuhnya rambut pada area wajah, dahi, mata, pipi, hidung, batas telinga, hingga dagu, termasuk sela-sela jenggot atau rambut yang tumbuh di dagu. Dilakukan sebanyak 3x.

Perempuan : Membasuh wajah merata dari bagian atas dahi tempat tumbuhnya rambut pada area wajah, dahi, mata, pipi, hidung, batas telinga, hingga dagu. Dilakukan sebanyak 3x.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6)

Dari ‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallaahu ‘Anhu, beliau berkata :
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يُخَلِّلُ لِحْيَتَهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menyela-nyela jenggotnya (ketika berwudhu).” (HR. Tirmidzi, no. 31 dan Ibnu Majah, no. 430)

dari sahabat Anas bin Malik rodhiyallahu ‘anhu,
كَانَ إِذَا تَوَضَّأَ أَخَذَ كَفًّا مِنْ مَاءٍ فَأَدْخَلَهُ تَحْتَ حَنَكِهِ فَخَلَّلَ بِهِ لِحْيَتَهُ
وَقَالَ « هَكَذَا أَمَرَنِى رَبِّى عَزَّ وَجَلَّ »
“Merupakan kebiasaan (Nabi shallallahu ‘alaihi was sallampent. ) jika beliau akan berwudhu, beliau mengambil segenggaman air kemudian beliau basuhkan (ke wajahnyapent) sampai ketenggorokannya kemudian beliau menyela-nyelai jenggotnya”. Kemudian beliau mengatakan, “Demikianlah cara berwudhu yang diperintahkan Robbku kepadaku” (

  1. MEMBASUH KEDUA TANGAN SAMPAI SIKU

Dimulai dengan membasuh kedua tangan kanan dari ujung jari hingga siku termasuk sela-sela jari, dan rangkaian ini dilakukan sebanyak 3x. Kemudian membasuh kedua tangan kiri dari ujung jari hingga siku termasuk sela-sela jari, dan rangkaian ini juga dilakukan sebanyak 3x.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ
“Apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku” (QS. Al Maidah: 6)

Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمَرْفِقِ ثَلاَثًا ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى إِلَى الْمَرْفِقِ ثَلاَثًا
“Kemudian beliau membasuh tangannya yang kanan sampai siku sebanyak tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri sampai siku sebanyak tiga kali” (HR. Bukhori no. 1832 dan Muslim no. 226)

Dari Nu’aim bin ‘Abdillah Al-Mujmir, ia berkata :
رَأَيْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَتَوَضَّأُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى حَتَّى أَشْرَعَ فِى الْعَضُدِ ثُمَّ يَدَهُ الْيُسْرَى حَتَّى أَشْرَعَ فِى الْعَضُدِ ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى حَتَّى أَشْرَعَ فِى السَّاقِ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُسْرَى حَتَّى أَشْرَعَ فِى السَّاقِ ثُمَّ قَالَ هَكَذَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَتَوَضَّأُ.
“Aku melihat Abu Hurairah berwudhu lantas ia membasuh wajahnya, kemudian ia menyempurnakan wudhunya. Lalu ia mencuci tangan kanannya hingga awal lengan atasnya (siku ikut terbasuh, pen.), lalu mencuci tangan kirinya hingga awal lengan atasnya. Kemudian ia mengusap kepalanya. Lalu ia mencuci kaki kanannya hingga awal betisnya, lalu kaki kirinya demikian pula sampai awal betisnya. Kemudian ia berkata, “Demikian aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berwudhu.” (HR. Muslim, no. 246)

  1. MEMBASUH KEPALA DAN TELINGA

Laki-laki : Membasuh bagian kepala dari ujung rambut di atas dahi depan di tarik ke belakang hingga bagian ujung rambut area tengkuk, kemudian tarik kembali ke atas menuju bagian ujung rambut di atas dahi, lalu bentangkan jari telunjuk dan jari jempol seperti bentuk huruf U, masukkan jari telunjuk ke dalam lubang telinga dan jari jempol menarik bagian belakang bawah telinga ke bagian atas telinga. Rangkaian ini dilakukan sebanyak 1x.

Perempuan : Membasuh bagian kepala dari ujung rambut di atas dahi depan di tarik ke belakang hingga bagian ujung rambut area tengkuk, kemudian tepuk-tepuk ke arah atas menuju bagian ujung rambut di atas dahi, lalu bentangkan jari telunjuk dan jari jempol seperti bentuk huruf U, masukkan jari telunjuk ke dalam lubang telinga dan jari jempol menarik bagian belakang bawah telinga ke bagian atas telinga. Rangkaian ini dilakukan sebanyak 1x.

Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ بِيَدَيْهِ ، فَأَقْبَلَ بِهِمَا وَأَدْبَرَ ، بَدَأَ بِمُقَدَّمِ رَأْسِهِ ، حَتَّى ذَهَبَ بِهِمَا إِلَى قَفَاهُ ، ثُمَّ رَدَّهُمَا إِلَى الْمَكَانِ الَّذِى بَدَأَ مِنْهُ

“Kemudian beliau membasuh mengusap kepala dengan tangannya,(dengan carapent.) menyapunya ke depan dan ke belakang. Beliau memulainya dari bagian depan kepalanya ditarik ke belakang sampai ke tengkuk kemudian mengembalikannya lagi ke bagian depan kepalanya” (HR. Bukhori no. 185, Muslim 235)

Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
ثُمَّ مَسَحَ بِرَأْسِهِ وَأُذُنَيْهِ بَاطِنِهِمَا بِالسَّبَّاحَتَيْنِ وَظَاهِرِهِمَا بِإِبْهَامَيْهِ
“kemudian beliau menyapu kedua telinga sisi dalamnya dengan dua telunjuknya dan sisi luarnya dengan kedua jempolnya” (HR. An Nasa’i no.102)

  1. MEMBASUH KEDUA KAKI HINGGA MATA KAKI

Membasuh kaki kanan dari ujung jari dan sela-sela jari hingga mata kaki termasuk bagian tumit, serta dilakukan sebanyak 3x. Kemudian dilanjutkan dengan membasuh kaki kiri dari ujung jari dan sela-sela jari hingga mata kaki termasuk bagian tumit, serta dilakukan sebanyak 3x.

Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ
“Kemudian beliau membasuh kedua kakinya hingga dua mata kaki” (HR. Bukhori no.185, Muslim no.235)

Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
إِذَا تَوَضَّأَ دَلَكَ أَصَابِعَ رِجْلَيْهِ بِخِنْصَرِهِ
“Jika beliau shallallahu ‘alaihi was sallam berwudhu, beliau menggosok jari-jari kedua kakinya dengan dengan jari kelingkingnya” (HR. Tirmidzi no. 40, Abu Dawud no. 148)

  1. BERDOA SETELAH WUDHU

Setelah berwudhu berdoa “Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh”
Setelah itu dapat ditambah dengan berdoa “Allahummaj’alni minat tawwaabiina, waj’alnii minal mutathohhiriin”

Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُبْلِغُ – أَوْ فَيُسْبِغُ – الْوُضُوءَ ثُمَّ يَقُولُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ إِلاَّ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ يَدْخُلُ مِنْ أَيِّهَا شَاءَ
“Tidaklah salah seorang dari kalian berwudhu dan ia menyempurnakan wudhunya kemudian membaca, “Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah” melainkan akan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang jumlahnya delapan, dan dia bisa masuk dari pintu mana saja ia mau” (HR. Muslim no. 234)

At Tirmidzi menambahkan lafafdz :
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termsuk orang-orang yang selalu mensucikan diri” (HR. Tirmidzi no. 55)

Sholat dua raka’at setelah wudhu. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam :
مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِى هَذَا ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ ، لاَ يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ ، غَفَرَ اللَّهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berwudhu sebagaimana wudhuku ini, kemudian sholat 2 raka’at (dengan khusyu’) setelahnya dan ia tidak berbicara di antara keduanya, maka akan diampuni seluruh dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhori no. 159, Muslim no. 226)

◾️ HARUS DIPERHATIKAN

  1. Wudhu dilakukan secara berturut-turut (muwalah) sebelum bagian yang sudah dibasuh sebelumnya mengering.
  2. Wudhu dilakukan secara tertib atau berurutan dengan membasuh anggota wudhu sesuai tempat dan urutannya.
  3. Mendahulukan bagian sebelah kanan saat berwudhu. bagian sebelah kanan saat berwudhu.

Semoga bermanfaat, baarakallaahu fiikum…

RISE THE UMMAH !
Ayu Ummu Kenzie for Women’s Lines