Menyambut Bulan Ramadhan Dengan Semangat Dan Gembira

Menyambut Bulan Ramadhan Dengan Semangat Dan Gembira
menyambut ramadhan dengan semangat dan gembira

Kedatangan bulan Ramadhan selalu dinanti oleh seluruh umat islam. Bagaimana tidak, banyak sekali keutamaan yang dapat kita raih di bulan Ramadhan. Pahala berlipat ganda, ampunan, keberkahan, ketenangan, curahan rahmat, hidayah dan masih banyak lagi, yang hendaknya membuat setiap mukmin bersemangat meraih keutamaan-keutamaan tersebut.

ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ

“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/38 (2/385). Dinilai shahih oleh Al-Arna’uth dalam Takhrijul Musnad (8991)]

Syaikh Shalih Al-Fauzan Hafidzahullaahu Ta’ala menjelaskan : ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺑﺸﺎﺭﺓ ﻟﻌﺒﺎﺩ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﺑﻘﺪﻭﻡ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﺧﺒﺮ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻢ ﺑﻘﺪﻭﻣﻪ ، ﻭﻟﻴﺲ ﻫﺬﺍ ﺇﺧﺒﺎﺭﺍً ﻣﺠﺮﺩﺍً ، ﺑﻞ ﻣﻌﻨﺎﻩ : ﺑﺸﺎﺭﺗﻬﻢ ﺑﻤﻮﺳﻢ ﻋﻈﻴﻢ‏( ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺍﻟﺼﻴﺎﻡ .. ﻟﻠﻔﻮﺯﺍﻥ ﺹ 13 ‏) “Hadits ini adalah kabar gembira bagi hamba Allah yang shalih dengan datangnya Ramadhan. Karena Nabi shallallahu alaihi wa sallam memberi kabar kepada para sahabatnya radhiallahu ‘anhum mengenai datangnya Ramadhan. Ini bukan sekedar kabar semata, tetapi maknanya adalah bergembira dengan datangnya momen yang agung.” [Ahaditsus Shiyam hal. 13]

Ibnu Rajab Al-Hambali menjelaskan : ﻛﻴﻒ ﻻ ﻳﺒﺸﺮ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﺑﻔﺘﺢ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺠﻨﺎﻥ ﻛﻴﻒ ﻻ ﻳﺒﺸﺮ ﺍﻟﻤﺬﻧﺐ ﺑﻐﻠﻖ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﻨﻴﺮﺍﻥ ﻛﻴﻒ ﻻ ﻳﺒﺸﺮ ﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﺑﻮﻗﺖ ﻳﻐﻞ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺸﻴﺎﻃﻴﻦ ﻣﻦ ﺃﻳﻦ ﻳﺸﺒﻪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﺯﻣﺎﻥ “Bagaimana tidak gembira? seorang mukmin diberi kabar gembira dengan terbukanya pintu-pintu surga. Tertutupnya pintu-pintu neraka. Bagaimana mungkin seorang yang berakal tidak bergembira jika diberi kabar tentang sebuah waktu yang di dalamnya para setan dibelenggu. Dari sisi manakah ada suatu waktu menyamai waktu ini (Ramadhan). [Latha’if Al-Ma’arif hlm. 148]

Semangat meraih keutamaan diterapkan kepada diri sendiri, istri atau suami, dan juga kepada anak-anak. Di mulai dari menyambut bulan Ramadhan dengan kesungguhan dan istiqomah hingga hari akhir bulan Ramadhan tiba.

Semangat menyambut dengan hati gembira merupakan langkah yang baik di antaranya agar lebih khusyu’ dalam menjalankan rangkaian ibadah-ibadah sepanjang bulan Ramadhan. Bagaimana tidak gembira jika kita simak hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam berikut ini : عن جابر بن عبدالله رضي الله عنه قال، قال رسول الله ﷺ : “إنَّ للهِ في كلِّ يومٍ وليلةٍ عُتَقاءَ مِنَ النّارِ في شهرِ رمضانَ وإنَّ لكلِّ مسلمٍ دَعوةً يدعو بها فيُسْتجابُ له.”رواه البزار (3142), و أحمد (2/254)

Dari Jabir bin Abdullah رضي الله عنه berkata : Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya setiap malam di bulan Ramadhan, Allah membebaskan (hamba-hamba-Nya) dari neraka, dan sesungguhnya bagi setiap muslim ada doa yang dipanjatkannya dan dikabulkan untuknya.” [HR. Al-Bazzar (3142), dan Ahmad (2/254)]

BERBAGAI HAL YANG DAPAT DILAKUKAN DALAM MENYAMBUT DATANGNYA BULAN RAMADHAN

1. MEMPERBANYAK BERDOA

Orang-orang Shalih terdahulu sangat gembira jika bulan Ramadhan akan tiba. Ibnu Rajab Al-Hambali berkata : ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒُ : ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳُﺒَﻠِّﻐَﻬُﻢْ ﺷَﻬْﺮَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻧَﺎﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﻘَﺒَّﻠَﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ “Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal shalih di Ramadhan yang lalu) mereka.” [Latha’if Al-Ma’arif hal. 232]

Dua orang tabi’in yaitu Yahya bin Abi Katsir dan Makhul Asy Syaami berdo’a ketika datang bulan Ramadhan:

اللَّهُمَّ سَلِّمْنِي إلَى رَمَضَانَ

“Ya Allah, sampaikanlah aku kepada bulan Ramadhan.” (maksudnya berikanlah aku kesehatan hingga datang bulan Ramadhan dan aku bisa berpuasa dan sholat padanya)

وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ

“Dan sampaikanlah Ramadhan kepadaku.” (maksudnya selamatkanlah ia untukku dari hal-hal yang merusak dan mencacatinya)

وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا

“Dan terimalah puasa dariku dengan sebenar-benar penerimaan.”

[Hilyatul Auliya -Kitabud Du’a Liththabrani]

2. MEMPERBANYAK TAUBAT DAN MEMOHON AMPUNAN ALLAH سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى

Bertaubat dengan taubat nashuha, beristighfar dan memohon ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan berharap dimudahkan dalam melaksanakan berbagai ibadah di bulan Ramadhan.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى خَطِيئَتِى وَجَهْلِى وَإِسْرَافِى فِى أَمْرِى وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّى اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى جِدِّى وَهَزْلِى وَخَطَئِى وَعَمْدِى وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِى “Allahummagh-firlii khothii-atii, wa jahlii, wa isrofii fii amrii, wa maa anta a’lamu bihi minni. Allahummagh-firlii jiddi wa hazlii, wa khotho-i wa ‘amdii, wa kullu dzalika ‘indii” (Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupn sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan). [HR. Bukhari no. 6398 dan Muslim no. 2719]

Dalam riwayat lain disebutkan berapa meruginya orang yang berjumpa dengan Ramadhan tapi dosanya tidak diampuni. عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: أنَّ النبيَّ ﷺ رقِيَ الـمِنْبرَ، فقال: آمينَ، آمينَ، آمينَ، قيل له: يا رسولَ اللهِ، ما كُنتَ تَصْنَعُ هذا؟! فقال: قال لـي جِبريلُ: رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ أدرَكَ أَبَوَيْه أو أَحَدَهما لَـمْ يُدْخِلْه الجنةَ، قلتُ: آمينَ، ثم قال: رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ دَخَلَ عليه رَمضانُ لَـمْ يُغْفَرْ له، فقلتُ: آمينَ، ثم قال: رَغِمَ أنْفُ امْرِئٍ ذُكِرْتَ عِنْدَه فلَمْ يُصَلِّ عَليْك، فقُلتُ: آمينَ.أخرجه مسلم (٢٥٥١) والترمذي (٣٥٤٥)، وأحمد (٧٤٥١)

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه berkata bahwa Nabi ﷺ naik mimbar lalu berkata : “Aamiin, Aamiin, Aamiin.”

Maka beliau ditanya, “Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini?”

Maka beliau menjawab, “Jibril berkata kepadaku, “Rugilah seorang hamba yang kedua orang tuanya atau salah satunya masih hidup tapi tidak membuatnya masuk surga,” maka aku berkata, “Aamiin.”

Kemudian dia berkata, “Rugilah seorang hamba yang masuk bulan Ramadhan tapi dia tidak diampuni,” maka aku berkata, “Aamiin.”

Kemudian dia berkata, “Rugilah seorang hamba yang namamu disebut tapi dia tidak bershalawat kepadamu,” maka aku berkata, “Aamiin”.” [HR. Muslim (2551), At-Tirmidzi (3545), dan Ahmad (7451)]

3. MEMBEKALI DIRI DENGAN ILMU Membekali diri dengan ilmu merupakan bekal penting dalam menyambut dan mempersiapkan datangnya bulan Ramadhan, agar kita dapat beribadah dengan benar, dan memaksimalkan berbagai amalan.

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata : مَنْ عَبَدَ اللهَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ “Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.”  [Al Amru bil Ma’ruf, hal. 15]

Bayangkan jika tidak mempelajari fiqih puasa, maka memungkinkan kelak ibadah puasa akan rusak, lalai dari meraih banyak pahala, tetap melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, tidak mengetahui amalan-amalan sunnah puasa.

4. MENJAGA KESEHATAN Menjaga kesehatan sebelum datang bulan Ramadhan juga merupakan hal penting agar beribadah lebih fokus dan khusyuk, serta banyak manfaat lainnya. Menjaga kesehatan ini termasuk di antaranya adalah dengan rutin berolahraga, istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi dan meminum vitamin.

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, dia berkata, Di antara doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah : اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيعِ سَخَطِكَ “ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BIKA MIN ZAWAALI NI’MATIK, WA TAHAWWULI ‘AAFIYATIK, WA FUJAA’ATI NIQMATIK, WA JAMII’I SAKHOTHIK” “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hilangnya kenikmatan yang telah Engkau berikan, dari berubahnya kesehatan yang telah Engkau anugerahkan, dari siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan dari segala kemurkaan-Mu.” [HR. Muslim no. 2739]

5. MEMBERSIHKAN RUMAH Kegiatan membersihkan rumah untuk menyambut bukan Ramadhan merupakan hal menyenangkan yang dapat dilakukan oleh orang tua dan anak-anak. Selain rumah menjadi bersih, kegiatan ini juga bermanfaat untuk :

a. Mempererat hubungan orang tua dan anak-anak.

b. Membiasakan diri untuk selalu hidup sehat dengan menjaga kebersihan.

c. Mengajarkan anak bahwa Ramadhan adalah bulan yang harus disambut dengan baik.

d. Memberikan kenangan melakukan kegiatan bersama dengan keluarga.

e. Memberi efek nyaman dan lebih fokus beribadah jika rumah bersih dan rapih.

PENUTUP : Semoga tulisan ini bermanfaat dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan yang penuh hikmah dengan semangat dan gembira.

قال سماحة الشيخ عبد العزيز بن باز رحمه الله:‏

ولا أعلم شيئًا معينًا لاستقبال رمضان سوى أن يستقبله المسلم بالفرح؛ والسرور، والاغتباط، وشكر الله أن بلغه رمضان، ووفقه فجعله من الأحياء الذين يتنافسون في صالح العمل، فإن بلوغ رمضان نعمة عظيمة من الله …انظر: ‏|مجموع فتاوى: 15/ 9

Syaikh Abdul Aziz bin Baz رحمه الله berkata, “Aku tidak mengetahui ada suatu amalan tertentu untuk menyambut Ramadhan selain :

  • Seorang muslim menyambutnya dengan bahagia, senang, dan gembira.
  • Bersyukur kepada Allah yang telah mempertemukannya dengan Ramadhan, memberinya taufik dan menjadikannya masih tetap hidup bersama orang-orang yang belomba-lomba dalam beramal shalih. Karena sesungguhnya berjumpa dengan Ramadhan merupakan satu kenikmatan besar dari Allah.” [Majmu’ Fatawa: 9/15]

Semoga kita selalu dapat menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan penuh semangat dan gembira setiap tahunnya, baarakallaahu fiikum…

RISE THE UMMAH !

Ayu Ummu Kenzie For Women’s Lines