Menjadi Seorang Mukmin Yang Dermawan
Dermawan merupakan salah satu akhlak yang seharusnya dimiliki oleh seorang mukmin. Wujud dari kedermawanan seorang mukmin adalah dengan memperbanyak sedekah. Sedekah akan melembutkan hati, dan ketika tulus memberi, terasa kebahagiaan serta ketenangan tercurah.
Menjadi Seorang Mukmin Yang Dermawan
Dermawan merupakan salah satu akhlak yang seharusnya dimiliki oleh seorang mukmin. Wujud dari kedermawanan seorang mukmin adalah dengan memperbanyak sedekah.
Sedekah akan melembutkan hati, dan ketika tulus memberi, terasa kebahagiaan serta ketenangan tercurah. Allah Subhanahu Wa Ta’ala memuliakan dan memberikan balasan yang besar untuk seorang dermawan. Hendaknya seorang mukmin terus berdoa agar Allah jauhkan dari sifat pelit dan suka meminta.
إن الله تعالى جواد يحب الجود ويحب معالي الأخلاق ويكره سفسافها
“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Memberi, Ia mencintai kedermawanan serta akhlak yang mulia, Ia membenci akhlak yang buruk.” [HR. Al Baihaqi, di shahihkan Al Albani dalam Shahihul Jami’, 1744]
Sebagai seorang mukmin, hendaknya kita meneladani kedermawanan Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam dalam bersedekah.
Ditegaskan oleh Anas bin Malik Radhiyallaahu 'Anhu :
كان النبي صلى الله عليه وسلم أشجع الناس وأجود الناس“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling berani dan paling dermawan.” [HR. Bukhari no.1033, Muslim no. 2307]
Bersedekahlah dengan sedekah terbaik, yang dengan hartanya bertambahlah ketaatannya dalam bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, karena seorang mukmin yang memiliki ilmu agama yang baik lalu ia bertaqwa dan dermawan, maka ia akan menjadi seorang mukmin yang memiliki kedudukan yang paling baik.
Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam bersabda : أحدثكم حديثا فاحفظوه: إنما الدنيا لأربعة نفر: عبد رزقه الله مالاً وعلمًا فهو يتقي فيه ربه ويصِلُ فيه رحمه ويعلم لله فيه حقًّا، فهذا بأفضل المنازل، وعبد رزقه الله علمًا ولم يرزقه مالاً فهو صادق النية يقول لو أن لي مالاً لعملت بعمل فلان، فهو بنيته، فأجرهما سواء، وعبد رزقه الله مالاً ولم يرزقه علمًا فهو يخبِط في ماله بغير علم لا يتقي فيه ربه ولا يصل فيه رحمه ولا يعلم لله فيه حقا، فهذا بأخبث المنازل، وعبد لم يرزقه الله مالاً ولا علمًا فهو يقول لو أن لي مالاً لعملت فيه بعمل فلان، فهو بنيته، فوزرهما سواء “Aku akan sampaikan kepada kalian sebuah hadis, maka ingatlah! Sesungguhnya dunia diisi oleh empat golongan orang:
(1) Seorang hamba yang dikaruniai oleh Allah harta dan ilmu. Dengan ilmu itu ia bertakwa kepada Allah, ia dapat menggunakannya untuk menyambung silaturahmi, dan ia mengetahui bahwa Allah memiliki hak padanya. Ini adalah tingkatan yang paling baik.
(2) Seorang hamba yang diberi Allah ilmu, tetapi tidak diberi harta. Namun, ia memiliki niat yang benar sambil berkata, ‘Andai saja aku memiliki harta, niscaya aku akan melakukan amalan seperti si Fulan.’ Maka, ia (mendapatkan pahala) berdasarkan apa yang dia niatkan. Sehingga keduanya mendapatkan pahala yang sama.
(3) Seorang hamba yang diberikan harta, tetapi Allah tidak memberikannya ilmu. Ia menggunakan hartanya tanpa ilmu. Ia tidak menggunakan hartanya dalam takwa kepada Allah, ia tidak menggunakan untuk menyambung silaturahmi, dan ia juga tidak tahu bahwa Allah memiliki hak atas hartanya. Dan inilah tingkatan terburuk.
(4) Seorang hamba yang tidak diberikan Allah harta maupun ilmu, namun ia berkata, ‘Andai aku memiliki harta, tentu aku akan melakukan apa yang dilakukan Fulan.’ Maka, ia berdasarkan niatnya. Sehingga bagi keduanya, mendapatkan dosa yang sama.” [HR. Tirmidzi no. 2325 dan Ahmad no. 18031]
MENGAPA SEORANG MUKMIN HENDAKNYA MENJADI DERMAWAN YANG GEMAR BERSEDEKAH?
1. Karena sedekah dapat menghapus dosa. Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam bersabda : والصدقة تطفىء الخطيئة كما تطفىء الماء النار“Sedekah dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” [HR. Tirmidzi, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi, 614]
2. Karena sedekah membawa keberkahan. Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam bersabda :
ما نقصت صدقة من مال وما زاد الله عبدا بعفو إلا عزا
“Harta tidak akan berkurang dengan sedekah. Dan seorang hamba yang pemaaf pasti akan Allah tambahkan kewibawaan baginya.” [HR. Muslim, no. 2588]
3. Karena sedekah memberi ketenangan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” [QS. Al-Baqarah: 274]
4. Karena orang yang bersedekah akan merasakan dada yang lapang. Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam memberikan permisalan yang mengenai seorang mukmin yang dermawan dengan yang pelit :مثل البخيل والمنفق ، كمثل رجلين ، عليهما جبتان من حديد ، من ثديهما إلى تراقيهما ، فأما المنفق : فلا ينفق إلا سبغت ، أو وفرت على جلده ، حتى تخفي بنانه ، وتعفو أثره . وأما البخيل : فلا يريد أن ينفق شيئا إلا لزقت كل حلقة مكانها ، فهو يوسعها ولا تتسع“Perumpamaan orang yang pelit dengan orang yang bersedekah seperti dua orang yang memiliki baju besi, yang bila dipakai menutupi dada hingga selangkangannya. Orang yang bersedekah, dikarenakan sedekahnya ia merasa bajunya lapang dan longgar di kulitnya. Sampai-sampai ujung jarinya tidak terlihat dan baju besinya tidak meninggalkan bekas pada kulitnya. Sedangkan orang yang pelit, dikarenakan pelitnya ia merasakan setiap lingkar baju besinya merekat erat di kulitnya. Ia berusaha melonggarkannya namun tidak bisa.” [HR. Bukhari no. 1443]
5. Karena pahala sedekah akan berkembang menjadi besar. Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam bersabda :
إنَّ اللهَ يقبلُ الصدقةَ ، ويأخذُها بيمينِه ، فيُرَبِّيها لِأَحَدِكم ، كما يُرَبِّي أحدُكم مُهْرَه ، حتى إنَّ اللُّقْمَةَ لَتَصِيرُ مِثْلَ أُحُدٍ
“Sesungguhnya Allah menerima amalan sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya. Lalu Allah mengembangkan pahalanya untuk salah seorang dari kalian, sebagaimana kalian mengembangkan seekor anak kuda. Sampai-sampai sedekah yang hanya sebiji bisa berkembang hingga sebesar gunung Uhud” [HR. At Tirmidzi 662, ia berkata: “hasan shahih”]
6. Karena dengan sedekah akan mendapatkan pahalanya yang berlipatganda. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” [QS. Al Hadid: 18]
7. Karena bersedekah dapat memadamkan siksa kubur. Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam bersabda :
إن الصدقة لتطفىء عن أهلها حر القبور“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” [HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873]
8. Karena terdapat satu pintu surga yang dapat dimasukkan oleh seorang Mukmin yang bersedekah. Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam bersabda :
من أنفق زوجين في سبيل الله، نودي في الجنة يا عبد الله، هذا خير: فمن كان من أهل الصلاة دُعي من باب الصلاة، ومن كان من أهل الجهاد دُعي من باب الجهاد، ومن كان من أهل الصدقة دُعي من باب الصدقة
“Orang memberikan menyumbangkan dua harta di jalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: “Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan”. Jika ia berasal dari golongan orang-orang yang suka mendirikan shalat, ia akan dipanggil dari pintu shalat, yang berasal dari kalangan mujahid, maka akan dipanggil dari pintu jihad, jika ia berasal dari golongan yang gemar bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.” [HR. Bukhari no.3666, Muslim no. 1027]
9. Karena sedekah memberi ketenangan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” [QS. Al-Baqarah: 274]
10. Karena sedekah merupakan bukti keimanan seorang mukmin. Rasulullah Shallallaahu 'Alayhi wa Sallam bersabda :
والصدقة برهان
“Sedekah adalah bukti.” (HR. Muslim no.223) An Nawawi menjelaskan: “Yaitu bukti kebenaran imannya. Oleh karena itu shadaqah dinamakan demikian karena merupakan bukti dari Shidqu Imanihi (kebenaran imannya)”
Semoga tulisan ini menjadikan kita lebih semangat bersedekah untuk menggapai keberkahan dan keselamatan dunia akhirat, aamiin.
Baarakallaahu fiikum...
RISE THE UMMAH !
Ayu Ummu Kenzie for Women's Lines