Adab Setelah Bangun Tidur
- MEMBACA DOA BANGUN TIDUR
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَحْيَاناَ بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah ditidurkan-Nya dan kepada-Nya kami dibangkitkan.”
(HR. Al-Bukhari no. 6312 dan Muslim no. 2711)
- MENGUSAP WAJAH SETELAH BANGUN TIDUR
فَاسْتَيْقَظَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ.
“Maka bangunlah Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam dari tidurnya kemudian duduk sambil mengusap wajahnya dengan tangannya.”
(HR. Muslim no. 763 (182))
Ibnu Abbas Radhiyallaahu ‘Anhu menceritakan, bahwa beliau pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah Radhiyallaahu ‘Anha, saah satu istri Nabi Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam. Kata Ibnu Abbas,
حَتَّى إِذَا انْتَصَفَ اللَّيْلُ اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ
Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun, kemudian beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya.
(HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya)
- MEMBACA 10 AYAT TERAKHIR SURAT ALI IMRAN SETELAH BANGUN TIDUR
Tepatnya mulai ayat :
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
Ibnu Abbas menceritakan pengalaman beliau ketika menginap di rumah bibinya Maimunah :
فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ ، ثُمَّ قَرَأَ الْعَشْرَ الآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ
Beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran.
(HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya)
- MEMBERSIHKAN MULUT ATAU BERSIWAK SETELAH BANGUN TIDUR
كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اسْتَيْقَظَ مِنَ اللَّيْلِ يَصُوْشُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ.
“Apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun malam membersihkan mulutnya dengan bersiwak.”
(HR. Al-Bukhari no. 245 dan Muslim no. 255)
- MEMBERSIHKAN HIDUNG ATAU BERISTINTSAAR SETELAH BANGUN TIDUR
Beristintsaar (mengeluarkan atau menyemburkan air dari hidung sesudah menghirupnya)
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلاَثاً فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيْتُ عَلَى خَيْشُوْمِهِ.
“Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka beristintsaarlah tiga kali karena sesungguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.”
(HR. Bukhari no. 3295 dan Muslim no. 238)
- MENCUCI KEDUA TANGAN SEBANYAK 3X SETELAH BANGUN TIDUR
Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallaahu ”Alayhi wa Sallam :
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ فَلاَ يَغْمِسْ يَدَهُ فِي اْلإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلاَثًا.
“Apabila salah seorang di antara kamu bangun tidur, janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana, sebelum ia mencucinya tiga kali.”
(HR. Al-Bukhari no. 162 dan Muslim no. 278)
- BERWUDHU SETELAH BANGUN TIDUR
Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda :
يَعقِدُ الشَّيطانُ عَلى قافيَةِ رأسِ أَحدِكُم إذا هوَ نام ثَلاثَ عُقدٍ، يَضرِبُ كلَّ عُقدةٍ مَكانَها: عليكَ ليلٌ طويلٌ فارقُدْ، فإنِ استَيقظَ فذَكَر اللهَ انحلَّت عُقدةٌ، فإن تَوضَّأ انحلَّت عُقدةٌ، فإن صلَّى انحلَّت عُقدُه كلُّها، فأَصبحَ نَشيطًا طيِّبَ النَّفسِ، وإلَّا أَصبحَ خَبيثَ النَّفسِ كَسلانَ
“Setan mengikat tengkuk kepala seseorang di antara kalian ketika sedang tidur dengan tiga ikatan. Pada setiap ikatannya ia mengatakan: “malammu masih panjang, teruslah tidur”. Maka jika orang tersebut bangun, kemudian ia berdzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian jika ia berwudhu terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian jika ia shalat maka terbukalah seluruh ikatan. Sehingga ia pun bangun dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Namun jika tidak melakukan demikian, maka ia biasanya akan bangun dalam keadaan buruk jiwanya dan malas”
(HR. Bukhari no. 1142, Muslim no. 776)
- SEGERA MELAKSANAKAN SHALAT SETELAH BANGUN TIDUR
Sebagaimana ditunjukkan di nomor 22, dalam hadits Abu Hurairah di atas, segera melaksanakan shalat merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah Ta’ala karena telah dihidupkan kembali, diberi kesempatan untuk bangun dan menghirup udara kembali. Sehingga rasa syukur atas hal ini diwujudkan dalam bentuk ibadah. Al ‘Aini mengatakan :
يَنْبَغِي أَن يجْتَهد المستيقظ على أَدَاء صَلَاة الْفجْر شكرا لله على حَيَاته وإعادة روحه إِلَيْهِ، وَيعلم أَن لإقامتها فضلا عَظِيما
“Hendaknya orang yang bangun tidur bersungguh-sungguh untuk segera mengerjakan shalat fajar (subuh), sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah atas kehidupan yang Allah berikan dan atas dikembalikannya ruh ke dalam tubuh kita. Dan hendaknya ia memahami bahwa hal itu merupakan nikmat yang besar” (Umdatul Qari, 5/70).
Semoga bermanfaat, baarakallaahu fiikum…
RISE THE UMMAH !
Ayu Ummu Kenzie for Women’s Lines